Sabtu, 10 Juni 2017

Pemrograman Jaringan-Konfigurasi DNS Server

Konfigurasi DNS Server pada Linux Debian versi 8.6
Debian adalah sistem operasi komputer yang tersusun dari paket-paket perangkat lunak yang dirilis sebagai perangkat lunak bebas dan terbuka dengan lisensi mayoritas GNU General Public License dan lisensi perangkat lunak bebas lainnya. Debian GNU/Linux memuat perkakas sistem operasi GNU dan kernel Linux merupakan distribusi Linux yang populer dan berpengaruh. Debian didistribusikan dengan akses ke repositori dengan ribuan paket perangkat lunak yang siap untuk instalasi dan digunakan.

Domain Name System (DNS) adalah sebuah server yang berfungsi menangani translasi penamaan host-host kedalam IP Address, begitu juga sebaliknya dalam menangani translasi dari IP Address ke Hostname/Domain. Contohnya google memiliki alamat ip 118.98.36.20 sedangkan pengguna biasanya mengetik domainnya yaitu www.google.com yang lebih mudah di ingat. Untuk itulah DNS Server dibuat agar alamat IP dapat diubah menjadi domain dan sebaliknya.

Langkah-Langkah Konfigurasi DNS Server

1)    Lakukan instalasi Debian versi 8.6.0 terlebih dahulu pada VirtualBox lalu klik mulai.

2)   Setelah itu akan masuk pada terminal debian lalu lakukan login sebagai root dengan menuliskan perintah ‘su’ dan memasukkan password yang tepat.

3)    Lakukan instalasi dengan menuliskan perintah apt-get install bind9. Hal ini dilakukan guna memperoleh software aplikasi DNS.

4)  Setelah berhasil menginstal bind9 , pindah direktori dengan menuliskan perintah cd /etc/bind/. Kemudian setelah masuk direktori tersebut lakukan konfigurasi dengan menuliskan perintah nano named.conf.local.

5)  Berikan nilai domain yaitu “ulfahbaros.net” lalu berikan ip server nya 192.168.1.8. Setelah itu tentukan nama db.forward dan db.revese seperti berikut dengan db.forward yaitu db.ulfah kemudian db.revese yaitu db.192. setelah itu tekan ctrl+x dan y untuk menyimpan.


6) Lakukan pengeditan seperti tampilan berikut pada db.ulfah dengan menuliskan perintah nano db.ulfah , tekan ctrl+x dan y untuk menyimpan.

7) Sama hal nya dengan langkah 6 , lakukan juga pengeditan pada db.192 dengan menuliskan nano db.192 , tekan ctrl+x dan y untuk menyimpan.

8) Melakukan restart service bind9 untuk memastikan bahwa script yang dituliskan benar, jika terjadi error maka lakukan pengecekan ulang pada setiap perintah yang telah dibuat.



9)    Menuliskan perintah cat /etc/resolv.conf untuk menampilkan nama server yang sudah dibuat, jika sudah tepat maka dapat melakukan pemeriksaan DNS.

10)Melakukan pemeriksaan DNS dengan mencoba pada servernya dengan perintah nslookup ulfahbaros.net. Jika sudah sesuai dengan address dan servernya maka dapat melakukan ping terhadap ip maupun DNS nya.

11)Melakukan ping pada ip servernya yaitu 192.168.1.8. Jika berhasil maka tampilannya seperti dibawah ini

12)Melakukan ping terhadap DNS nya yaitu ulfahbaros.net. Jika berhasil maka tampilannya seperti dibawah ini

13)Setelah berhasil pada server , maka tampilan berikut akan dilakukan oleh client dengan sistem operasi linux ubuntu. Lakukan pengisian nameserver terlebih dahulu sesuai dengan ip pada DNS server dengan cara menuliskan perintah nano /etc/resolv.conf.


14)Melakukan restart jaringan dengan perintah /etc/init.d/networking restart untuk memastikan bahwa nameserver sudah tersimpan.

15)Melakukan ping dari client terhadap ip server yaitu 192.168.1.8. Jika berhasil maka tampilannya akan seperti dibawah ini

16)Melakukan ping dari client terhadap DNS yaitu ulfahbaros.net. Jika berhasil maka tampilannya akan seperti dibawah ini.

Setelah melakukan tes koneksi dan berhasil , maka konfigurasi DNS server berhasil dilakukan pada Linux Debian versi 8.6.


Jumat, 09 Juni 2017

Pengantar Komputasi Modern-Tugas 3

Parallel Computation
(sumber : google)


Definisi Parallel Computation
(sumber : google)

Parallel Computation (Komputasi Paralel) merupakan jenis dari arsitektur komputasi dimana beberapa prosesor mengeksekusi atau memproses aplikasi atau komputasi secara bersamaan. Komputasi paralel membantu dalam melakukan perhitungan besar dengan membagi beban kerja antara lebih dari satu prosesor, yang semuanya bekerja melalui perhitungan pada saat yang bersamaan. Kebanyakan program-program besar dijalankan dengan menggunakan prinsip komputasi paralel untuk beroperasi. Komputasi paralel juga dikenal sebagai Parallel Processing (Pemrosesan Paralel).

Prinsip Parallel Computation
(sumber : google)

Komputasi Paralel mempunyai prinsip yang bersesuaian dengan algoritma Divide and Conquer yaitu membagi-bagi proses menjadi bagian-bagian yang cukup kecil dan memungkinkan untuk dikerjakan oleh sebuah unit komputasi. Terdapat 2 klasifikasi parallel computer yang penting :
1.      Sebuah komputer dengan banyak unit komputasi internal (Shared Memory Multiprocessor).
2. Beberapa komputer yang terhubung melalui sebuah jaringan (Distributed Memory Multicomputer)

Tujuan Parallel Computation
(sumber : google)

Pada parallel computation terdapat pemrograman paralel dimana dapat meningkatkan performa komputasi. Semakin banyak hal yang bisa dilakukan secara bersamaan (dalam waktu yang sama), semakin banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan. Waktu yang dibutuhkan akan lebih sedikit dibandingkan bila mengerjakan suatu program secara berurutan (serial) sehingga program dapat diselesaikan secara efektif.

Model dari Parallel Computation
a.     SISD (Single Instruction, Single Data)
(sumber : google)

Model yang satu-satunya menggunakan arsitektur Von Neumann. Ini dikarenakan pada model ini hanya digunakan 1 processor saja. Model ini bisa dikatakan sebagai model untuk komputasi tunggal. Sedangkan ketiga model lainnya merupakan komputasi paralel yang menggunakan beberapa processor.
Contoh komputer model SISD : UNIVAC1 , IBM 360, CDC 7600.

b.    SIMD (Single Instruction, Multiple Data)
(sumber : google)

Menggunakan banyak processor dengan instruksi yang sama, namun setiap processor mengolah data yang berbeda. Pada setiap processor menggunakan algoritma atau perintah yang sama,namun data yang diproses berbeda. Misalnya processor 1 mengolah data dari urutan pertama hingga urutan ke 20 , processor 2 mengolah data dari urutan 21 sampai urutan 40, begitu pun untuk processor-processor yang lain.
Contoh komputer model SIMD : ILLIAC IV, MasPar, Cray X-MP.

c.     MISD (Multiple Instruction, Single Data)
(sumber : google)

Menggunakan banyak processor dengan setiap processor menggunakan instruksi yang berbeda namun mengolah data yang sama. Hal ini merupakan kebalikan dari model SIMD. Sampai saat ini belum ada komputer yang menggunakan model MISD.

d.    MIMD (Multiple Instruction, Multiple Data)
(sumber : google)

Menggunakan banyak processor dengan setiap processor memiliki instruksi yang berbeda dan mengolah data yang berbeda. Namun banyak komputer yang menggunakan model MIMD juga memasukkan komponen untuk model SIMD.
Contoh komputer model MIMD: IBM POWER5, Compaq AlphaServer, Intel IA32.

Perbedaan Parallel Computation dengan Multitasking
(sumber : google)

Parallel Computation berbeda dengan Multitasking. Multitasking sendiri adalah komputer dengan processor tunggal mengeksekusi beberapa tugas secara bersamaan, sedangkan parallel computation menggunakan beberapa processor atau komputer untuk mengerjakan tugas secara bersamaan. Selain itu komputasi paralel tidak menggunakan arsitektur Von Neumann.

Implementasi Parallel Computation pada Kehidupan Sehari-hari
(sumber : google)

Salah satu implementasi komputasi parallel pada dunia bisnis yaitu pada dunia perfilman yaitu rendering film. Kemajuan di bidang komputasi, khususnya dalam bidang komputer grafis memberikan kemudahan untuk memodelkan suatu benda dalam alam 3 dimensi virtual di komputer. Kita dapat membuat suatu benda dalam wujud 3 dimensi dan mengubah-ubah sudut pandang, menentukan pencahayaan, bahkan menyusun gerakan benda dalam alam 3 dimensi virtual tersebut. Perkembangan ini muncul dari kebutuhan di bidang manufaktur untuk memiliki komputer yang dapat membantu perancangan (computer aided design-CAD). Ditemukannya teknik-teknik dan metoda rendering suatu obyek 3D ke dalam media 2D membuat benda yang dihasilkan oleh perangkat lunak ini menjadi semakin nyata dan menyerupai aslinya.
Pada bagian ini yaitu pada rendering film digunakan unit Komputasi parallel Distributed Memory Multicomputer. Hal ini dikarenakan computer yang digunakan untuk membuat rendering filmnya adalah Kluster Komputer. Kluster computer adalah proses menghubungkan beberapa computer agar dapat bekerja secara bersama-sama dengan sebuah jaringan sebagai media penghubungnya.




Referensi: